Tuesday, May 3, 2011

Pedagogi
Sebetulnya, kata pedagogi merupakan hal yang baru untuk saya dengar. Tapi berdasarkan referensi yang saya dapat, ternyata tercetus istilah “pedagogi” yang akar-akarnya berasal dari bahasa Yunani, paid berarti kanak-kanak dan agogos berarti memimpin. Kemudian Pedagogi mengandung arti memimpin anak-anak atau perdefinisi diartikan secara khusus sebagai “suatu ilmu dan seni mengajar kanak-kanak”. Akhirnya pedagogi kemudian didefinisikan secara umum sebagai “ilmu dan seni mengajar”. Selain pedagogi, ada juga yang dinamakan andragogi. Cuma karena kita menfokuskan pada pedagogi, maka beberapa inilah perbedaan yang mendasar agar kita dapat membedakan antara pedagogi dan andragogi.
1. citra diri
    Saat masa kanak-kanak, citra yang dibangun adala bergantung pada orang lain berbeda
    dengan masa dewasa yang membangun citra dirinya sebagai seseorang yang dapat
    menetukan arahnya sendiri. Kemauan diri untuk belajar lebih kuat. Jadi, dalam proses
    andragogi lebih bersifat timbal balik dan membantu sedangkan pedagogi lebih 
    bersifat mengarah.
2. pengalaman
    Jika saat masa kanak-kanak, pengalaman yang baru berperan penting berbeda dengan
    masa dewasa. Dalam pendekatan proses andragogi, pengalaman orang dewasa justru
   dianggap sebagai sumber belajar yang sangat kaya. Dalam pendekatan proses pedagogi,
   pengalaman itu justru dialihkan dari pihak guru ke pihak murid. Sebagian besar proses
   belajar dalam pendekatan pedagogi, karena itu, dilaksanakan dengan cara-cara
    komunikasi satu arah, seperti ; ceramah, penguasaan kemampuan membaca dan
   sebagainya. Pada proses andragogi, cara-cara yang ditempuh lebih bersifat diskusi
    kelompok, simulasi, permainan peran dan lain-lain. Dalam proses seperti itu, maka
    semua pengalaman peserta didik dapat didayagunakan sebagai sumber belajar.

3. kesiapan belajar
    Hal ini juga berperan penting. Dalam pendekatan pedagogi, gurulah yang memutuskan
   isi pelajaran dan bertanggung jawab terhadap proses pemilihannya, serta kapan waktu
   hal tersebut akan diajarkan. Sebaliknya dalam pendekatan andragogi, peserta didiklah
   yang memutuskan apa yang akan dipelajarinya berdasarkan kebutuhannya sendiri.
   Dan guru hanya sebagai fasilitator.
4. arah belajar
    Dalam pendekatan andragogi, belajar dipandang sebagai suatu proses pemecahan
    masalah ketimbang sebagai proses pemberian mata pelajaran tertentu. Karena itu,
   andragogi merupakan suatu proses penemuan dan pemecahan masalah nyata pada masa
   kini. Arah pencapaiannya adalah penemuan suatu situasi yang lebih baik, suatu tujuan
    yang sengaja diciptakan, suatu pengalaman pribadi, suatu pengalaman kolektif atau
   suatu kemungkinan pengembangan berdasarkan kenyataan yang ada saat ini.
Adapun prisip-prinsip belajar untuk orang dewasa:
1.      dapat belajar lebih baik jika mengambil peran keseluruhan dalam kegiatan-kegiatan
2.      dapat belajar lebih baik apabila hal itu menarik dan mungkin berkaitan dengan kesehariannya
3.      pelajaran yang dipelajari praktis dan bermanfaat
4.      dorongan semangat
5.      memanfaatkan potensialnya
6.      pengalaman-pengalaman dan daya pikir
sumber referensi:

No comments:

Post a Comment