Monday, March 12, 2012

Mengajar, Ahli Pedagogi, dan Paradigma Belajar


Didalam dunia pendidikan, proses belajar-mengajar merupakan hal yang berperan utama. Setiap anak didik yang ingin belajar membutuhkan seorang pendidik untuk mengajar mereka. Kata mengajar berasal dari kata “ajar”. Sebetulnya apa sih definisi dari mengajar?
Beberapa definisi  dari kata mengajar ;
-          Arifin (1978) ; bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
-          Nasution (1986) :  bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
Dapat dilihat dari pengertian mengajar itu sangat berperan penting karena disitulah proses seseorang memberikan petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman dan sebagainya agar mereka (anak didik) dapat mengerti tujuan yang harus dicapai. Sebelum melakukan proses mengajar kepada anak didik, biasanya para pendidik harus merencanakan bahan ajarnya agar proses belajar-mengajar dapat lebih terarah dan informasi bisa lebih terarah. Selain itu, selama aktivitas mengajar ada beberapa elemen yang terkait yang harus diperhatikan agar mendapatkan kelas yang efektif adalah tujuan, interaksi guru-siswa, pengelolaan kelas, evaluasi hasil belajar.
Proses ini dapat saya rasakan saat saya duduk di bangku Sekolah Dasar, dimana ada dua tipe pendidik yang melakukan proses mengajar ;
1.      Pendidik yang sudah menyiapkan bahan ajaran dan membuat interaksi antar guru-siswa yang lebih akrab, membuat kami pengelolaan kelas lebih terarah dan mencapai tujuan atau hasil dari proses tersebut melalui evaluasi. Kita menjadi dapat menerima informasi yang diberikan oleh pengajar dengan sangat baik
2.      Pendidik yang belum menyiapkan bahan ajaran dan proses belajar-mengajar yang hanya terletak pada pengajar (teacher-centered), membuat keadaan kelas menjadi lebih tidak terkontrol.
Dari hal diatas dapat dilihat, Setiap pengajar mempunyai paradigma masing-masing mengenai strategi yang akan diberikan kepada anak didiknya. Seorang pendidik akan lebih mengenal anak didiknya. Disaat para pendidik mengerti kegiatan belajar yang terjadi, disitulah para pendidik dapat menyiapkan strategi belajar yang efektif dan sebaliknya. Strategi mengajar dapat meliputi : pelatihan, ceramah, mencari dan menemukan, kelompok dan tim, pengalaman dan refleksi. Salah satu paradigma belajar yang berlaku sampai sekarang adalah paradigma konstruktivisme.
Kegiatan mengajar yang dapat memberikan inspirasi siswa agar mempunyai keinginan untuk melanjutkan suatu proses belajar-mengajar merupakan suatu keunggulan dari seorang pendidik    ( terutama untuk anak didik yang masih kanak-kanak, mempunyai tantangan yang lebih berat dibandingkan anak didik yang sudah dewasa) . Dan disinilah terdapat peran ahli paedagogis ;
·         Menetapkan tujuan-tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu mengkomunikasikannya
·         Menunjukkan sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa
·         Mengevaluasi dan menilai siswa
·         Mendorong siswa berpikir dan memberdayakan diri untuk menemukan kreativitas mereka
·         Mempromosikan berbagai ide-ide, ekspresi dan pendapat yang terbuka
·         Memandu siswa berhasil belajar melalui eksplorasi proses pemecahan masalah secara kreatif
·         Mempromosikan penemuan siswa
·         Menjadikan mengajar dan belajar sebagai kegiatan ilmiah
·         Menunjukkan rasa komitmen yang kuat bagi komunitas akademis
·         Memberikan umpan balik secara teratur, konstruktif dan obyektif
·         Menemukan cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan satu sama lain
 Daftar Pustaka :
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung: Alfabeta

No comments:

Post a Comment