Sunday, March 11, 2012

Testimoni kelas pedagogi pertemuan ke-2

Kelas paedagogi pada pertemuan ke-2? Emm, menurut saya cukup unik dan menarik dalam proses belajar-mengajar yang diadakan dalam kelas pada hari senin kemarin. Mata kuliah paedagogi merupakan salah satu mata kuliah pilihan yang saya ambil. Sehari sebelum kelas dilaksanakan, kami diberikan informasi oleh ibu Filia Dina Anggreni untuk membawa laptop . Awalnya sedikit bingung karena sesuai kontrak kuliah, pertemuan kedua akan belajar materi bersama dosen mengenai “Seni dan Ilmu Mengajar”. Saat memulai perkuliahan, kami dituntun untuk oleh dosen pengampu untuk duduk perkelompok dan membuka suatu website yang belum pernah kami dengar sebelumnya.
Suatu website yang dinamakan  EditGrid . Website yang baru diajarkan tanpa kita mengetahui informasi tentang website tersebut. Meskipun banyak kendala yang kami alami saat menggunakan website tersebut sebagai bahan pembelajaran kita hari itu, namun terlihat tetap sangat antusias untuk menggunakan website itu. Kami dituntun oleh dosen pengampu dari pengisian account sampai pada akhirnya kami dibiarkan sendiri untuk mengeksplorasikan website tersebut yang tetap diberikan instruksi dan pengawasan agar tidak terjadi kesalahan.
Selain cukup menjelajahi website EditGrid, kami juga diajarkan untuk membuka website e-learning USU. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh dosen pengampu sangat membuat saya tertarik akan hal itu karena dapat menambah pengetahuan dan informasi-informasi mengenai kemajuan teknologi. Setelah berakhirnya kelas paedagogi hari itu, kami diberitahukan untuk memberikan testimony mengenai system pengajaran hari itu.
Setelah itu, saya baru dapat mengerti apa yang diajarkan oleh dosen pengampu pada hari senin kemarin dikarenakan kaitan topik pembahasan kita senin yang lalu adalah “Seni dan Ilmu Mengajar” . Mengajar merupakan seni dan ilmu menstranformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di mana pun, kapan pun, baik individu ataupun kelompok. Guru harus mampu berbicara sederhana, berpengetahuan luas dan menginspirasi siswa agar dapat memahami suatu bahan pengajaran. Para pendidik harus menghargai perbedaan individu dan percaya semua siswa dapat belajar, meskipun pada tingkat dan dengan cara yang berbeda. Hal itu sudah diterapkan oleh dosen pengampu, dimana kita itu dituntun step by step, trial and errror dalam proses mengoperasikan website tersebut.
Sebagai seorang yang menfasilitator pembelajaran, para pendidik harus mampu menerjemahkan kegiatan belajar dari berbagai sumber kedalam praktik-praktik yang efektif. Jadi dapat kita simpulkan bahwa mengajar itu bukan seni atau pun ilmu, melainkan aktivitas professional guru. Aktivitas professional itu mencakup dalam kobinasi antara dimensi ilmu dan seni. Setiap pendidik punya paradigma masing-masing tentang proses belajar-mengajar yang efektif termasuk dosen pengampu kami yang mengambil proses pembelajaran yang tidak hanya terletak pada pendidiknya. Dosen pengampu lebih bertindak sebagai fasilitator.
Sebetulnya “seni dan ilmu mengajar” dalam materi pembelajaran itu berada dalam konteks pengajaran untuk anak-anak. Paedagogi berasal dari bahasa Yunani “paedagogia“ yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedang paedagogos ialah seorang pelayan pada jaman yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak sekolah. Paedagagos berasal dari kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos”yang artinya “memimpin atau membimbing”. Dari kata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar. Namun menurut saya, program kelas yang diikuti pada hari senin kemarin lebih mencakup pendidikan untuk orang dewasa. Perbedaan antara andragogi dan paedagogi, terletak kepada “siapa yang diajarkan”. Anak-anak akan lebih bergantung dan menerima semua yang diberikan oleh para pendidik sedangkan dalam dunia orang dewasa, pendidik hanya sebagai fasilitator. Tapi persamaannya yang dapat diterapkan adalah banyak menggunakan metode dan media untuk sarana pembelajaran yang efektif.

Daftar Pustaka :
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung: Alfabeta
http://klubhausbuku.wordpress.com/2008/06/07/pengenalan-andragogi-pedagogi/

No comments:

Post a Comment